Kahar
Muzakar yang memiliki nama lengkap Abdul Kahar Muzakar adalah salah satu
pejuang tanah air pada masanya. Ia lahir di Lanipa, Kabupaten Luwu, Sulawesi
pada tanggal 24 Maret 1921. Ia meninggal pada tanggal 3 Februari 1965 pada umur
43 tahun. Pada masanya ia adalah salah satu tokoh terkenal dan legendaris di
tanah kelahirannya. Ia adalah salah satu pendiri salah satu Tentara Islam
Indonesia. Ia juga menjadi prajurit TNI dan berpangkat Letnan Kolonel.
Pada
saat masih di tanah kelahirannya, ia sering sekali memberontak terhadap kepala
adat, karena ia tidak suka penerapan sistem feodalisme yang sangat ia benci.
Oleh karena itu ia diberikan hukuman yang sangat berat, yaitu harus
meninggalkan tanah kelahirannya di Luwu. Kahar pada akhirnya perhi meninggalkan
tanah kelahirannya dan pergi ke Solo
Setelah
proklamasi dilaksanakan, pada hari yang sama, Kahar pergi ke Jakarta karena
tergiur dengan pergerakan kemerdekaan yang ada di sana. Saat di Jakarta ia
menunjukkan semnagat patriotnya. Saat Bung Karno dan Bung Hata dipaksa untuk
berpidato, namun dhalngi oleh bayonet tentara Jepang, Kaharlah salah satu dari
segelintir orang yang berani untuk mengusirnya. Selain itu semangat patriotnya
juga ditunjukkan lewat pembebasan 800 tahanan di Nusakambangan. Pada Serangan
Umum 1 Maret 1946. Kahar berdiri paling depan bersama laskarnya dalam 6 jam
menguasai Yogyakarta.
Kahar
akhirnya dipercaya menjadi salah satu komandan berpangkat letnan kolonel. Pada
tahun 1952, kahar berhasil menumpas Andi Aziz. Lalu ia meminta agar KGSS bisa
ikut dalam pasukannya. Namun permintaan tersebut di tolak mentah-mentah. Kahar
merasa sangat kecewa dan akhirnya mengundurkan diri menjadi letkol dan
bergabung dengan DI/TII.
Pada
awalnya Kahara adalah patriot sejati. Namun semunya berubah terbalik setelah ia
menjadi pemberontak. Memang jasanya besar untuk bangsa ini namun semuanya
terhapus dengan pemberontakannya. Namun pada masanya bukan berarti Kahar selalu
mendukung DI/TII. Ia hanya ingin membuat negara Indonesia islam namun federal.
Pada akhirnya ia membuat Republik Persatuan Islam Indonesia
Perjuangannya
berakhir saat ia ditumpaskan pada 3 Februari 1965. Namun kematiannya masih
menjadi misteri sampai sekarang. Kahar adalah salah satu pria Bugis yang meneruskan
tradisi To Barani. Tradisi yang membakar semangat jiwa Sultan Hasanuddin. Dan
seperti Bung Tomo yang dilupakan oleh pemerintah. Namun ia berhak untuk mendapatkan
penghormatan dari seluruh rakyat Indonesia. Ia tetap menjadi pahlawan sekaligus
patriot bagi rakyat Sulawesi Selatan.
Tulisan ini dibuat berdasarkan informasi dari:
- http://daerah.sindonews.com/read/880015/29/kahar-muzakkar-patriot-atau-pemberontak-1404494565/5
- id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar