Sabtu, 11 April 2015

Cerpen Humor: Impian Seorang Anak Humoris

Impian Seorang Anak Humoris

          Pada suatu hari di kota Jayapura, Papua. Tinggalah seaorang anak laki-laki bersama kedua orangtuanya. Anak itu bernama Bertus. Bertus memiliki cita-cita untuk menjadi stand up comedy.

Suatu hari Bertus ingin sekolah lalu ia diantar oleh bapaknya ke sekolah. Sesampainya di sekolah Bertus dan teman-temannya belajar hitung menghitung. Guru pun berkata, “Ayo kita belajar hitung menghitung!!”. “ Ayo!!!”, kata anak anak sambil berteriak dengan girang. “Nah, ibu guru punya soal, tolong dijawab ya Bertus!”, kata ibu guru. “Jika ibumu mempunyai 5 buah manggis, lalu diberikan ke adik mu 2, berapa buah manggis yang kamu dapat?” “Ini buah manggis beneran atau ekstrak kulit manggis bu? Mastin ya bu?”, kata bertus. “sudahlah, sekarang kamu jawab soalnya!”, kata ibu guru. Tiba-tiba bertus bertanya, “ibu kalau saya tidak punya adik bagaimana? Kakak pun saya juga gak punya!”

“ya sudahlah Neneng sajalah yang saya tanya.”, kata ibu guru. “kalau ibumu mempunyai lima buah manggis, Lalu ibumu memberikan dua buah manggis kepada adikmu, berapa yang kamu dapat?” “adikku siapa? Ujang?” “iya, misalnya Ujang” “ah kalau ujang mah kalau makan mah harus dapat minimal 3, kalau tidak 3 nanti dia nangis beruguling-guling!!” “bagaimana dengan adikmu yang satu lagi, Dian?” “ah kalau Dian mana mau makan manggis, dia mah maunya makan semangka dua buah!!!” “kalau begini kita gak jadi belajar matematika lah!!!”, kata ibu guru sambil setengah tertawa dan setengah kesal

Sambil berjalan pulang kerumah Bertus berandai-andai, “Andai kalau aku punya adik pasti aku dapat manggis nya tuh. Nanti kalau adikku manggis nya dikasih ibu dua gak mau, nanti aku tempeleng dia, kalau tetap gak mau kutambah sekali, jadi dia gak mau makan manggis dan akhirnya aku dapat lima.”

Sesampainya di rumah, Bertus langsung menuju meja makan dan segera makan. “Ibu, sayur apa ini?” “Itu sayur paku.” “Kalau yang ini?” “itu sayur bambu!” “ibu berarti kalau saya makan sayur paku dan sayur bambu, nanti saya BAB keluar pagar!!” “haduh sudahlah makan sajalah!!”

          Keesokan harinya Bertus pergi ke sekolah seperti biasanya. Di sekolah pun ia belajar matematika seperti biasanya. “Ok anak-anak, hari ini kita akan belajar perkalian!!” “Bertus tolong jawab ibu yaa! Jawaban dari 4X6 sama dengan berapa?” “oh saya tau bu, 4X6= 6X4, betulkan bu?” “bukan itu maksud ibu, Bertus. Maksud ibu itu jawabannya berapa?” “ya jawabannya 6X4, bagaimana sih ibu nih!!” “ya sudahlah sekarang kita ganti pelajaran!!!”.

Pada waktu jam istirahat pagi Bertus dan kawan-kawannya bermain bola. Bertus bermain bola dengan sangat lincah, hingga saat terjadi pelanggaran Bertus menendang, freekick. Saat freekick Bertus menendang bola terlalu kencang sehingga memisang dan membentur kepala seorang kakek yang sedang naik sepeda. Belum apesnya kakek-kakek itu jatuh ke sungai dengan sepedanya. Lalu setelah kejadian itu Bertus membantu kakek itu dan meminta maaf.

Setelah sekolah Bertus pun pulang. Sesampainya di depan rumah, Bertus melihat bapak nya sedang berdiri di depan tandon (bak penampungan air). “Apa yang sedang bapak lakukan diatas sana?” “ini loh kan tadi air mati karena PDAM ada masalah dengan pipa air nya, terus bapak tidak bisa mandi, supaya bisa mandi bapak mengisi tandon dengan AQUA, tapi tandonnya  gak mau penuh penuh!!” “haduh bapak nih gimana sih, sudahlah istirahat dulu”, kata Bertus.

          Keesokan harinya sekolah Bertus sedang libur karena ada final piala dunia 2014. Pada malam harinya saat Jerman melawan Argentina Bertus dan bapak nya asyik menonton nya, lalu tiba-tiba saat di menit menit terakhir mau gol, listrik satu Indonesia mati. “hah kenapa mati nih Bertus? Ah padahal mau gol tadi!!!” “ooo, bapak saya tahu mengapa listrik ini mati, listrik ni mati karena saat di tempat PLN ada Electro dan Spiderman bertarung dengan sengit sehingga ada 200 gardu listrik rusak!!!” “ooohhh gitu toh, ya sudahlah. Terus nanti yang betulin siapa nak?” “ pak nanti yang betulin tukang kebun sama OB, yak  sama tukang bangunanlah pak. Haduuh!!!”

Paginya bapaknya Bertus bercerita, “Jadi bapak ini punya teman bernama Simanjuntak tapi biasa dipanggil Sim. Nah pada suatu hari Sim ini sedang mencari temannya bernama gara-gara. Karena ingin cepat sampai di rumah gara- gara Sim melanggar lampu lalu lintas, lalu didepannya ada polisi sedang berdiri dan Sim terkena tilang. Lalu Sim ditanya, mana simnya kata pak polisi, saya Sim, mana sim nya, saya Sim, kau cari gara- gara ya kata pak polisi, iya pak emang kenapa, setelah itu Sim di hajar oleh pak polisi, dan sampai di rumah Sim dalam keadaan babak belur.”

Setelah bercerita bapaknya pergi bekerja. Saat di perjalanan, bapaknya Bertus  berhenti sejenak karena ada lampu merah. Tiba-tiba ada orang mengetuk kaca mobil. “iya ada apa apa ya?”, sambil menurunkan kaca mobil. “maaf ya pak ini kaki saya tergencet oleh ban mobil bapak!!” “ooh ya maaf ya”, sambil memajukan mobilnya. Sesampainya di kantor bapaknya bertus memarkir mobilnya. Karena tidak bisa memundurkan mobilnya sendiri bapak nya Bertus dibantu oleh tukang parkir. “yak, terus pak,terus, terus, terus ehh pak maju maju maju!!”. karena tidak terdengar bapak nya bertus terus mundur sehingga tukang parkir dibelakang tergencet mobil nya bapaknya Bertus, belum juga apes kaki sang tukang parkir dua-duanya juga tergencet oleh ban mobil, belum juga apes tukang parkir itu harus dalam posisi tergencet sampai bapaknya bertus pulang, yaa kira-kira 8 jam lah.

Setelah bercerita tadi pagi Bertus pun juga sekolah. Lalu setibannya di sekolah beberapa anak bercerita tentang mengapa anjing tidak boleh dimakan. Lalu teman Bertus berkata, “coba deh nanti kalian kalau pulang Tanya anjing mengapa tidak boleh dimakan!!”. Setelah pulang sekolah bertus mencobannya, “eh anjing, kok kamu gak boleh dimakan sih emang kenapa, jawab dong, jawab dong, ah dasar anjing tidak bisa ngomong!!”. Setelah itu anjing itu mengejar Bertus 10KM sampai Bertus kurus cungkring seperti orang kurang gizi.

Sebelum pulang sekolah pada jam istirahat siang, ibu guru memanggil Bertus, “Bertuus kamu dipanggil!!” “sama siapa bu?” “itu loh, kamu dipanggil sama yang diatas” “hah masa’ bu, saya aja sekarang belum mati bu!!” “bener kamu dipanggil sama yang diatas!!” “ih, ibu mah bohong” “masa’ ibu bohong, kamu tuh bener dipanggil sama yang diatas!!” “diatas mana?” “Ituloh diatas atap, dipanggil sama pak Damar, disuruh cuci baju.” “hah, masa’ cuci baju diatas atap?” “eh, ibu gak tau deh maaf yak”

Lalu saat pulang kerumah Bertus melihat ada sedikit renovasi di rumahnya. Saat sampai di meja makan ada minuman segar seperti susu, tanpa bertanya Bertus langsung meminumnya. Lalu ibunya datang, “Bertus tadi di meja ada cat putih didalam gelas, dimana ya?” “cat mana bu, gak ada cat di meja bu, adanya susu!!” “itu bukan susu nak itu adalah cat!!!” “hah, itu cat, yah bagaimana nih bu sudah masuk ke lambung saya, mau saya muntahin nih bu, boleh kok bu.” “ ya sudah lah, nanti tinggal minum obat ya.”

Nah itulah awal dari cerita Bertus yang ingin menjadi stand up comedy, akankan cita citanya tercapai, bagaimana cerita selanjutnya, tunggu saja dan harap tenang, kalau tak tenang maka tak teman, eh salah yak.  Berakit-rakit ke hulu, berenang renang ke tepian, bersenang senang dahulu, dengar cerita Bertus kemudian. LOL


                                                         BERSAMBUNG DALAM CERITA KEDUA 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar