Selasa, 03 Mei 2016

Pahlawanku...

Pahlawanku



Aku duduk di kelas 4 saat itu libur semester 1. Aku terkena virus yang menyebabkan kakiku ada mata ikan. Mata ikan itu kulit yang yang berbentuk bulat dan berwarna hitam. Mata ikan itu ada yang besar dan yang kecil. Kalau mata ikan yang berwarna hitam itu artinya sudah terinfeksi. Saat ada mata ikan perasaanku sedih, karena kalau menginjak apapun itu terasa tidak nyaman. Kadang-kadang kalau salah menginjak, benda yang diinjak itu akan terasa menyakiti kakik. Aku terinfeksi mata ikan karena pada saat mata ikannya muncul, mata ikan tersebut sering aku pegang. Saat itu rasanya aku ingin mencabut mata ikannya, karena  terlalu sering dipegang, mata ikan itu jadi terinfeksi. Mata ikanku ada di kaki sebelah kanan. Karena ada mata ikan itu,  aku akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah untuk operasi.

Sesampainya di Rumah Sakit aku merasa deg-degan. Aku membayangkan saat dioperasi nanti. Mungkin akan terasa sakit sekali. Aku menunggu lama sekali. Sambil menunggu aku main Ipad. Setelah menunggu lama cukup lama, namaku dipanggil. Aku dipanggil untuk menuju ruang operasi.

Saat masuk ruang operasi aku bertemu dengan dokter yang menangani operasiku. Dokter itu bernama Dokter Roni Rosali. Ia berkulit putih, warna rambutnya putih, sudah tua. Perawakannya gemuk, memakai kacamata dan bermata sipit seperti orang Cina. Sikap dokternya baik dan ramah. Saat diajak berbicara, dokternya bicara dengan suara lembut sambil tersenyum. Aku senang berbicara dengan Dokter Roni Rosali. Aku diberi motivasi olehnya supaya rasa takutku hilang. Aku juga diberi motivasi agar aku mau dioperasi. Dokter itu berkata, “tenang ya….,  gak sakit kok Dhafin. Saya pun menjalani operasi. Saat dioperasi pertama saya diberi air yang dingin sekali.Air itu lebih dingin dari pada air yang biasa dibuat untuk mandi dirumah. Saat diberi air dingin, kakiku rasanya seperti ditaruh air es. Aku langsung disuntik dengan suntikan berisi obat bius supaya kakiku tidak terasa sakit. Saat disuntik, sebenarnya tetap terasa sakitnya, tetapi aku mencoba menahannya dengan cara menutup mata. Sambil menutup mata saya berkata “sudah selesai belum ?”, lalu dokter menjawab, “sudah selesai tapi tinggal dijahit” kata dokter. Setelah dijahit saya dibolehkan pulang. Beberapa hari kemudian  kami ke rumah sakit lagi untuk membuka jahitan. Aku bertemu lagi dengan dokter yang membantu saat dioperasi.

Setelah jahitannya dibuka aku tidak boleh mandi dulu. Maksudnya kakiku tidak boleh kena air saat mandi. Dokter menyarankan bahwa kalau sudah 3 kaki yang dijahit itu boleh kena air. Setelah mata ikan itu dicabut aku merasa senang. Sekarang aku bias berjalan dengan nyaman. Menurutku dokter yang telah mengopersiku itu sangat berjasa. Ia telah mencabut mata ikanku. Tadinya aku sangat takut untuk dioperasi. Akan tetapi berkat motivasi darinya aku mau menjalani operasi. Walaupun waktu dioperasi terasa sakit, yang penting aku bias sembuh. Jadi kita harus melawan rasa takut kita.

Oleh: Adikku Dhafin
Keep On Writing and Typing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar