Pahlawanku
Aku duduk di kelas 4 saat
itu libur semester 1. Aku terkena virus yang menyebabkan kakiku ada mata ikan. Mata
ikan itu kulit yang yang berbentuk bulat dan berwarna hitam. Mata ikan itu ada
yang besar dan yang kecil. Kalau mata ikan yang berwarna hitam itu artinya sudah
terinfeksi. Saat ada mata ikan perasaanku sedih, karena kalau menginjak apapun itu
terasa tidak nyaman. Kadang-kadang kalau salah menginjak, benda yang diinjak itu
akan terasa menyakiti kakik. Aku terinfeksi mata ikan karena pada saat mata ikannya
muncul, mata ikan tersebut sering aku pegang. Saat itu rasanya aku ingin mencabut
mata ikannya, karena terlalu sering dipegang,
mata ikan itu jadi terinfeksi. Mata ikanku ada di kaki sebelah kanan. Karena
ada mata ikan itu, aku akhirnya dibawa ke
Rumah Sakit Pondok Indah untuk operasi.
Sesampainya di Rumah Sakit
aku merasa deg-degan. Aku membayangkan saat dioperasi nanti. Mungkin akan terasa
sakit sekali. Aku menunggu lama sekali. Sambil menunggu aku main Ipad. Setelah menunggu
lama cukup lama, namaku dipanggil. Aku dipanggil untuk menuju ruang operasi.
Saat masuk ruang operasi aku
bertemu dengan dokter yang menangani operasiku. Dokter itu bernama Dokter Roni Rosali.
Ia berkulit putih, warna rambutnya putih, sudah tua. Perawakannya gemuk, memakai
kacamata dan bermata sipit seperti orang Cina. Sikap dokternya baik dan ramah. Saat
diajak berbicara, dokternya bicara dengan suara lembut sambil tersenyum. Aku senang
berbicara dengan Dokter Roni Rosali. Aku diberi motivasi olehnya supaya rasa
takutku hilang. Aku juga diberi motivasi agar aku mau dioperasi. Dokter itu berkata,
“tenang ya…., gak sakit kok Dhafin. Saya
pun menjalani operasi. Saat dioperasi pertama saya diberi air yang dingin sekali.Air
itu lebih dingin dari pada air yang biasa dibuat untuk mandi dirumah. Saat diberi
air dingin, kakiku rasanya seperti ditaruh air es. Aku langsung disuntik dengan
suntikan berisi obat bius supaya kakiku tidak terasa sakit. Saat disuntik, sebenarnya
tetap terasa sakitnya, tetapi aku mencoba menahannya dengan cara menutup mata. Sambil
menutup mata saya berkata “sudah selesai belum ?”, lalu dokter menjawab, “sudah
selesai tapi tinggal dijahit” kata dokter. Setelah dijahit saya dibolehkan pulang.
Beberapa hari kemudian kami ke rumah sakit
lagi untuk membuka jahitan. Aku bertemu lagi dengan dokter yang membantu saat dioperasi.
Setelah jahitannya dibuka
aku tidak boleh mandi dulu. Maksudnya kakiku tidak boleh kena air saat mandi. Dokter
menyarankan bahwa kalau sudah 3 kaki yang dijahit itu boleh kena air. Setelah mata
ikan itu dicabut aku merasa senang. Sekarang aku bias berjalan dengan nyaman. Menurutku
dokter yang telah mengopersiku itu sangat berjasa. Ia telah mencabut mata ikanku.
Tadinya aku sangat takut untuk dioperasi. Akan tetapi berkat motivasi darinya aku
mau menjalani operasi. Walaupun waktu dioperasi terasa sakit, yang penting aku
bias sembuh. Jadi kita harus melawan rasa takut kita.
Oleh: Adikku Dhafin
Keep On Writing and Typing